Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 11, 2010

BUNG KARNO " Penyambung Lidah Rakyat Indonesia "

Gambar
Sukarno, alias Bung Karno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Ayahnya seorang mantri guru bernama R. Soekemi Sosrodiharjo dan Ibunya, Nyoman Rai Sarimben, kerabat seorang Bangsawan di Singaraja (Bali). Sukarno kecil menamatkan ELS (Europeeshe Lagere Scholl) di Mojokerto, HBS (Hogere Burger Scholl) di Surabaya dan TH ( Technishe Hooge Scholl Bandung). Beliau berhasil meraih gelar Insinyurnya pada 25 Mei 1926. Tahun 1927 Bung Karno mendirikan PNI (Partai Nasionalis Indonesia) dengan tujuan Indonesia Merdeka. Belanja memenjarakannya di Sukamiskin Bandung. Pidato pembelaanya di Landraad Bandung " Indonesia Menggugat " menggegerkan dunia. Setelah bebas, beliau memimpin Partindo (Partai Indonesia). Beliau kembali ditangkap dan dibuang di Endeh, Flores tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu hingga Jepang masuk Indonesia. 1 Juni 1945 Bung Karno mencetuskan Pancasila, dasar dan falsafah negara Indonesia Merdeka. Pancasila lalu dimasukkan dalam Pembukaan Undang-Undang Das

" Tarling " asal kata Gitar & Suling

Gambar
Tarling merupakan kesenian khas dari wilayah pesisir timur laut Jawa Barat (Indramayu-Cirebon dan sekitarnya). Bentuk kesenian ini pada dasarnya adalah pertunjukan musik, namun disertai dengan drama pendek. Nama "tarling" diambil dari singkatan dua alat musik dominan: gitar akuistik dan suling. Selain kedua instrumen ini, terdapat pula sejumlah perkusi, saron, kempul, dan gong. Awal perkembangan tarling tidak jelas. Namun demikian, pada tahun 1950-an musik serupa tarling telah disiarkan oleh RRI Cirebon dalam acara "Irama Kota Udang", dan menjadikannya populer. Pada tahun 1960-an pertunjukan ini sudah dinamakan "tarling" dan mulai masuk unsur-unsur drama. Semenjak meluasnya popularitas dangdut pada tahun 1980-an, kesenian tarling terdesak. Ini memaksa para seniman tarling memasukkan unsur-unsur dangdut dalam pertunjukan mereka, dan hasil percampuran ini dijuluki tarling-dangdut (atau tarlingdut). Selanjutnya, akibat tuntutan konsumennya sendiri, lagu-lagu

SINTREN Seni Tradisional Yang Makin Langka

Gambar
Sintren adalan kesenian tari tradisional masyarakat Jawa, khususnya di Pekalongan. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain di Pemalang, Pekalongan, Brebes, Banyumas, Kuningan, Cirebon, Indramayu, dan Jatibarang. Kesenian Sintren dikenal juga dengan nama lais. Kesenian Sintren dikenal sebagai tarian dengan aroma mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono. Sejarah Kesenian Sintren berasal dari kisah Sulandono sebagai putra Ki Baurekso hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih seorang putri dari Desa Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Baurekso, akhirnya R. Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan di antara keduanya masih terus berlangsung melalui alam gaib. Pertemuan tersebut diatur oleh Dewi Rantamsari yang memasukkan roh bidadari ke tubuh Sulasih, pada saat itu pula R. Sulandono yang seda

KERATON Magnet Budaya & Wisata

Gambar
Sebagai salah satu situs bersejarah, keraton-keraton di Cirebon dan benda-benda kuno yang dimilikinya mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, terutama turis asing yang ingin mengenal lebih jauh sejarah Nusantara. Apa yang dimiliki keraton-keraton di Cirebon itu pun disadari oleh pemerintah sebagai salah satu potensi wisata yang harus diperhatikan dan dikembangkan, untuk dapat memberikan sumber pendapatan bagi daerah. Upaya yang sudah dilakukan, antara lain digelarnya seminar dengan tema " Keraton-Keraton Sebagai Magnet Budaya dan Pariwisata Jawa Barat " pada tanggal 3 Maret 2010, uapaya ini dimaksudkan untuk menggali lebih banyak lagi gagasan dan saran yang dibutuhkan agar kerato-keraton di Cirebon dapat betul-betul menjadi magnet budaya dan pariwisata di Jawa Barat, namun sepertinya seminar ini belum ditindaklanjuti dengan realisasi apapun sebagai follow up-nya. Sebagaimana diakui Ratu Raja Arimbi Nurtina, ST dari Keraton Kanoman Cirebon, bahwa belum ada follow

Visi dan Misi Unswagati Cirebon

Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Unswagati telah merumuskan visi dan misi yang tertuang dalam Statuta Unswagati tahun 2005. Mudah-mudahan, Unswagati ke depan menjadi sebuah lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai pusat penelitian bertaraf nasional. Dengan disertai komitmen yang tinggi terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dikembangkanlah masyarakat ilmiah yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, visi Unswagati adalah terwujudnya universitas unggulan yang mandiri dan kompetitif dalam penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan taqwa, bermoral Pancasila, berwawasan dan berkemampuan ilmu dan teknologi serta memiliki kepemimpinan dan semangat kejuangan yang tinggi dalam mendukung pembangunan nasional. Misi Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) adalah sebagai berikut 1. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana. 2. Memadukan secara sinergi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yan

Persiapan Alih Status menjadi PTN Unswagati

Gambar
Menghadapi PTN Unswagati melakukan berbagai persiapan dan pembenahan, baik sarana maupun prasarana dan juga SDM tentunya. Dengan mengadakan Silaturahmi dan kunjungan kerja (Study Banding) Ke UII Jogyakarta (09 Juli 2010) sebagai Perguruan Tinggi nasional dan tertua di Indonesia juga menjadi pringkat 1 untuk bidang Karya Ilmiah dan peringkat 13 urutan perguruan tinggi terbaik di Indonesia serta urutan 72 se ASEAN. Banyak hal yang telah dihasilkan oleh perguruan tinggi itu, tentunya menjadi harapan untuk Unswagati dapat mengikuti jejak sebagai perguruan tinggi yang kompetitif dimasa yang akan datang. Segala bidang menjadi sorotan untuk dapat melihat dan mencari tahu dari segi kemajuannya seperti Wakil Rektor I yang membidangi akademik, Wakil Rektor II yang membidangi Umum, Kepegawaian dan Keuangan dan Wakil Rektor III yang membidangi Kemahsiswaan serta juga Bidang Kerjasama, LPPM, SPI, LPM dan ikut pula di dalamnya fakultas Teknik dan Fakultas Hukum hal ini dirasa perlu karena prestasi f

Sejarah Singkat Unswagati Cirebon

Gambar
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG DJATI (UNSWAGATI) Jenis Perguruan Tinggi : Swasta A l a m a t : Jl. Pemuda No. 32 Sartika, Cirebon, jawa Barat 45132 Telepon : 0231 - 206558 F a x : 0231 - 242017 E-Mail : unswagati@cirebon.wasantara.net.id Nama Rektor : Jusup Mulia, Drs, MBA Sejarah Singkat Tanggal Berdiri : 21 Desember 1960 Pendiri : Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati Pada awalnya perguruan tinggi ini berpindah-pindah kampus di ruang-ruang kantor milik Korem. Baru tahun 1967 universitas yang dikenal dengan sebutan Unswagati menempati bekas gedung SMA Garuda milik Baperki. Mula-mula Unswagati hanya mempunyai Fakultas Hukum dan Ekonomi. Lalu di tahun 1979, IKIP PGRI Ciwaringin Cirebon bergabung menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Tahun 1983 dibuka pula tiga fakultas yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian. Profil Jumlah Mahasiswa : 4.212 Jumlah Alumni : 6.581 Jumlah Dosen Tetap : 356 Jumlah Dosen Lulusan S2 : - Jumlah

Kondisi Pantai Pesisir Kota Cirebon Rusak

Gambar
Kondisi pantai Kota Cirebon sepanjang 7 kilometer saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Sekitar 20 persennya mengalami kerusakan yang cukup parah. Kerusakan ini terjadi karena keadaan iklim yang memang berubah-ubah serta masyarakat yang justru menebangi pohon bakau untuk kebutuhan mereka sehari-hari. "Karena itu harus ditanami pohon pelindung yang menghindari abrasi," kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Pertanian (DKP3) Kota Cirebon, Odi Supriyadi, hari ini. Tahun ini Dinas Kelautan menargetkan penanaman 14 ribu pohon bakau di sepanjang pesisir Kota Cirebon. "Mangrove itu akan ditanam di tempat-tempat yang lebih terlindung, sehingga bisa tumbuh dan tidak hilang karena terbawa ombak," kata Odi usai penanaman 7 ribu pohon bakau di Pelabuhan Cirebon. Selanjutnya, kata Odi, masyarakat diminta turut menjaga kelestarian dengan menghentikan penebangan pohon bakau. Sementara itu Adminstrator Pelabuhan Cirebon, Wahyu Widayat, menjelaskan penanaman 7 ribu

Sejarah Singkat Taman Sari Gua Sunyaragi Cirebon

Gambar
suatu Cagar Budaya Indonesia yang unik. Sunyaragi berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon dimana terdapat bangunan mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi, atau Taman Air Sunyaragi, atau sering disebut sebgaai Tamansari Sunyaragi. Nama “Sunyaragi” berasal dari kata “sunya” yang artinya adalah sepi dan “ragi” yang berarti raga, keduanya adalah bahasa Sansekerta. Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya. Gua Sunyaragi merupakan salah satu benda cagar budaya yang berada di Kota Cirebon dengan luas sekitar 15 hektar. Objek cagar budaya ini berada di sisi jalan by pass Brigjen Dharsono, Cirebon. Konstruksi dan komposisi bangunan situs ini merupakan sebuah taman air. Karena itu Gua Sunyaragi disebut taman air gua Sunyaragi. Pada zaman dahulu kompleks gua tersebut dikelilingi oleh danau yaitu Danau Jati. Lokasi dimana dulu terdapat Danau Jati saat ini sudah mengering dan dilalui jalan by pass Brig

Sejarah Pedati Gede Pekalangan

Gambar
Sebagai warga Pekalangan tentunya alangkah baiknya ikut serta dalam mempromosikan potensi peninggalan didaerah tempat tinggalnya, dan di RW.05 Pekalangan Selatan Kel. Pekalangan Kec. Pekalipan Kota Cirebon saja ada 2 (dua) peninggalan bersejarah dari zaman awal-awal pendirian Cirebon yang sampai saat ini masih terawat baik, seperti Masjid Baitul Karim (Syek Karim atau Kigede Pedati) dan Pedati Gede. Pedati Gede Pekalangan, itulah nama dari pedati yang bisa jadi merupakan pedati atau kereta terbesar hingga saat ini di Indonesia bahkan bisa jadi di dunia. Kereta ini memang punya ukuran yang tak wajar yakni dengan panjang total 8,6 meter, tinggi 3,5 meter dan lebar 2,6 meter. Kereta ini berjalan di atas enam roda ukuran besar dengan diameter 2 meter dengan panjang jari-jari roda sepanjang 90 cm dan dua roda kecil yang berdiameter 1,5 meter dengan panjang jari-jari roda 70 cm. Tidak hanya besarnya ukuran yang membuat pedati ini begitu istimewa tapi juga teknologi yang terdapat dalam kereta

Nasib Sekolah Swasta Tak Kebagian Siswa Baru

Harapan fairness kembali pupus sudah. Pendidikan swasta kembali harus menangis terkena dampak langsung dari tidak konsistennya pihak-pihak tidak bertanggung jawab pelanggar Perwali Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Para guru sekolah swasta yang harusnya bisa sedikit tersenyum lebar, akhirnya masam karena siswa yang dinanti tidak kunjung datang. BERBEDA dengan hirup pikuk di sekolah-sekolah negeri yang tengah sibuk menyiapkan rencana anggaran dan pendapatan belanja sekolah (RAPBS), suasana di sekolah swasta sampai hari kemarin masih menunggu murid pendaftar. Kepala SMK Taman Mada Ekonomi Taman Siswa, Drs Sugiarto mengungkapkan kondisi di sekolanya sangat memilukan. “Sampai dengan kemarin, siswa yang mendaftar baru 20 anak. Kelas sekarang blong, kursi pun masih banyak yang kosong,” ujarnya, Selasa (13/7). Sebagian besar dari pendaftar memiliki latar belakang ekonomi di bawah standar. Di sisi lain, Dinas Pendidikan Kota Cirebon memberikan bantuan kepada sekolah berbasis juml

Mau Pinter Itu Ternyata MAHAL...

Gambar
Ternyata bukan hanya wong cilik yang mengeluhkan kian melangitnya biaya pendidikan di kota ini. Karena dianggapnya sudah tidak sanggup lagi menahan beban, sejumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon sangat risau akan kelangsungan nasib pendidikan anaknya karena mahalnya biaya. Berikut liputan SUHENDRIK, Cirebon yang menanyakan langsung pada saat PPDB : “SAYA sudah tidak tahu lagi harus mengeluhkan ini ke siapa. Kami yang sudah jelas-jelas kata orang pejabat saja, melihat biaya pendidikan sekarang semakin tidak rasional,” ujar PNS yang keberatan namanya dikorankan, Selasa (13/7). Dia menceritakan anaknya saat ini bersekolah di SMAN 1 Kota Cirebon. Meski sudah memilih besaran sumbangan terkecil untuk sekolah, tetap saja sumbangan yang terkecil itu nilainya Rp7 juta. Belum lagi SPP yang harus dipenuhi setiap bulannya sebesar Rp300 ribu. Sementara 3 anak yang besekolah 3, dirata-ratakan Rp1 juta saja untuk biaya sekolah. Belum lagi, kata dia, yang namanya PNS hampir pasti memiliki p

Keraton Kanoman Pusat Peradaban Kesultanan Cirebon

Gambar
Keraton Kanoman adalah pusat peradaban Kesultanan Cirebon, yang kemudian terpecah menjadi Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon. Kebesaran Islam di Jawa Barat tidak lepas dari Cirebon. Sunan Gunung Jati adalah orang yang bertanggung jawab menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, sehingga berbicara tentang Cirebon tidak akan lepas dari sosok Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati juga meninggalkan jejaknya yang hingga kini masih berdiri tegak, jejak itu bernama Kraton Kanoman. Keraton Kanoman masih taat memegang adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal,seminggu setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara. Peninggalan-peninggalan bersejarah di Keraton Kanoman erat kaitannya dengan syiar agama Islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal dengan Syarif Hidayatullah. Kompleks Keraton Kanoman yang mempunyai luas sekitar 6 hek

Mengungkap Tabir Caruban Nagari

Gambar
PANORAMA Hindia Belanda yang bergunung-gunung, berbukit, ditambah hamparan sawah hijau menguning menjadi salah satu hal yang membuat warga Belanda terkagum-kagum. Lukisan alam itu banyak mengisi album keluarga Belanda yang pernah menjalani hidup di salah satu tempat di Nusantara ini. Sebut saja WG Peekema asal Den Haag dan Nyonya Fisser-Schefer dari Hilversum. Nyonya Peekema menyimpan foto panorama Gunung Ciremai di tahun 1920. Dalam koleksi foto tua di KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal en Volkenkunde/Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Carribbean studies) atau Lembaga Studi Asia Tenggara dan Karibia Kerajaan Belanda. Dalam kisah tentang asal muasal Cirebon dikatakan, Cirebon berasal dari bahasa Sunda, Cai dan Rebon, air dan udang. Kisah lain menyebutkan, Cirebon berasal dari kata Sarumban kemudian berubah menjadi Caruban atau campuran karena Cirebon sebagai kota pelabuhan menjadi tempat bercampurnya suku Jawa, Sunda, Arab, Melayu, dan China. Caruban berubah lagi m

Keraton Kasepuhan Lambang Kejayaan Cirebon

Gambar
Salah satu situs bersejarah yang layak dikunjungi di Cirebon adalah dua istana bersaudara, yaitu Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Berdasarkan catatan sejarah, ketika Sunan Gunung Jati masih hidup, Cirebon hanya memiliki satu keraton. Namun, setelah ia wafat, keraton berhasil dipecah menjadi dua oleh Belanda. Memasuki kawasan Keraton Kasepuhan, pengunjung akan disambut sebuah gerbang yang terbuat dari bata merah bertingkat. Bagian depan keraton ini biasanya dinamakan dengan Siti Inggil atau tanah tinggi, yang menghadap langsung ke arah lapangan tempat dulunya pasukan keraton berkumpul setelah melewati Siti Inggil yang berbentuk gerbang dan pagar panjang. Di Siti Inggil ini ada lima bangunan tanpa dinding beratap sirap, yaitu Mande Pandawa Lima, yang bertiang lima dan melambangkan Rukun Islam, untuk duduk pegawai raja. Kemudian ada Mande Jajar dengan tiang tengah yang berukir sebanyak enam melambangkan Rukun Iman. Seluruhnya ada 20 tiang yang menggambarkan sifat ketuhanan. Digunaka

Masjid Merah Panjunan

Gambar
Dilihat dari luar, Masjid Merah Panjunan sangat menarik perhatian, terutama bagi orang yang baru pertama kali datang ke Cirebon, Jawa Barat. Warna merah bata mendominasi keseluruhan bangunan yang didirikan pada tahun 1480 ini. Masjid Merah Panjunan terletak di Kampung Panjunan, kampung pembuat jun atau keramik porselen. Bangunan ini didirikan oleh Pangeran Panjunan yang adalah murid Sunan Gunung Jati, salah satu dari Wali Songo (Sembilan Wali), penyebar Islam di Jawa. Dalam sebuah catatan sejarah yang mengacu pada Babad Tjerbon, nama asli Pangeran Panjunan adalah Maulana Abdul Rahman. Dia memimpin sekelompok imigran Arab dari Baghdad. Sang pangeran dan keluarganya mencari nafkah dari membuat keramik. Sampai sekarang, anak keturunannya masih memelihara tradisi kerajinan keramik itu, meski kini lebih untuk tujuan spiritual ketimbang komersial. Catatan tersebut juga menyatakan, selain untuk tempat beribadah, masjid ini juga dipakai Wali Songo untuk berkoordinasi dalam menyiarkan agama Isl

Empal Gentong bikin Goyang Lidah

Gambar
Menyantap hidangan berkuah asli Cirebon ini bukan hanya bikin kenyang tetapi juga bisa mengobati rasa kangen kampung. Sajian khas dari kota udang ini bisa jadi menu makan siang yang mantap. Cukup dimakan dengan nasi putih plus sedikit sambal. Rasanya gurih lezat! Nama empal gentong memang sesuai dengan bahan utama racikan hidangan berkuah asal Cirebon ini. Nama empal menunjukkan bahan utamanya memang daging sapi dengan sedikit lemak. Sedangkan sebutan gentong untuk menunjukkan proses memasaknya memakai kuali atau periuk tanah liat. Istilah empal di Cirebon adalah gulai, bukan gepuk atau dendeng. Disebut demikian karena dimasak paling sedikit lima jam dalam gentong atau kuali menggunakan bahan bakar khusus, yaitu kayu dari pohon asam. Hal itu guna menciptakan rasa dan tingkat keempukan daging. Cara memasak dengan kuali ini sudah dilakukan secara turun temurun. Wadah tanah liat yang sudah dipakai bertahun-tahun akan memberi sentuhan rasa sedap yang tiada tara. Tentu saja karena kerak bum

Nasi Lengko

Gambar
Cirebon tidak hanya punya hidangan khas nasi jamblang. Saat berkunjung atau sekadar melintas kota di pesisir utara Jawa itu, cicipilah nasi lengko. Meski sama-sama berbahan dasar nasi, penyajian dan lauk lengko berbeda dengan jamblang. Memang agak sulit menemukan penjual nasi lengko. Salah satunya di Jalan Pagongan, Cirebon. Warung milik H Barno itu sudah 13 tahun berdiri. Meski hanya warung, daya tampungnya mencapai 100 pengunjung. Nasi lengko sebenarnya mirip dengan nasi pecel. Isinya berupa nasi yang di atasnya diberi irisan kecil timun, taoge, daun bawang, irisan tempe, dan tahu. Kemudian disiram dengan bumbu kacang yang lumayan pedas beserta taburan bawang goreng dan irisan daun kucai. Rasanya kurang lengkap bila menikmati nasi lengko ini tanpa sate kambing. Untuk itulah di warung ini pun menyediakan sate kambing yang begitu empuk dan tanpa bau prengus kambing. Rahasia daging yang begitu empuk tersebut adalah karena yang dipilih adalah kambing muda berusia satu tahun. Dalam s

Wisata di Pantai Kejawanan Pegambiran

Gambar
BAGI MASYARAKAT CIREBON, sebelum tahun 2000 Pelabuhan Kejawanan merupakan pelabuhan sebagai Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bagi para nelayan, juga sebagai tempat memancing bagi masyarakat Cirebon. Kini Pelabuhan Kejawanan selain berfungsi sebagai (TPI) bagi para nelayan. Pelabuhan Kejawanan juga merupakan tempat obyek wisata pantai yang sering dikunjungi oleh wisatawan baik masyarakat Cirebon sendiri ataupun luar Cirebon. Hal ini tentunya harus mendapat penanganan yang serius dari instansi terkait dalam penataannya dan perawatannya sebagai salah satu obyek wisata pantai yang ada di Kota Cirebon, agar kelestarian Pelabuhan Kejawanan tetap terjaga sebagai salah satu obyek wisata. Seperti halnya hutan Bakau sebagai salah satu tanaman laut yang berfungsi untuk penyerapan air sekaligus sebagai tempat tinggalnya habitat burung laut. Namun kini kondisinya sangat memperihatinkan tidak lagi dijumpai hutan bakau yang lebat, serta lingkungan disekitar areal obyek wisata pelabuhan kejawanan masih b