Visi Kota Cirebon sebagai Kota Perdagangan terkendala oleh Pelabuhan


Terompet perubahan ke arah lebih baik oleh Walikota Cirebon sudah dibuktikan dari segi Kebersihan dengan perolehan Piala Adipura dan Piala Adiwiyata di bidang Lingkungan Hidup, namun untuk mewujudkan sesuai dengan visi Kota Cirebon sebagai Kota Perdagangan sepertinya masih banyak kendala dibeberapa sektor lain yang harus dibenahi secara cepat dan akurat, seperti penataan dan memaksimalkan fungsi Pelabuhan Cirebon, yang saat ini kondisinya sangat disayangkan walau dikelola oleh PT. Pelindo.

Kita tahu semua bahwa Kota Cirebon, yang secara geografis terletak dilintasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, menempati titik strategis yang memiliki keunggulan tersendiri. Selain sebagai sebagai kota transit yang di imbangi dengan pertumbuhan pembangunan fasilitas hotel-hotel berbintang, juga menjadi tujuan wisata dan bisnis. Bahkan, kegiatan perdagangan dan jasa memberikan kontribusi yang sangat besar, sebab selama ini bahwa kontribusi terbesar PAD Kota Cirebon ini ternyata berasal dari industri pengolahan Non Migas.

Ada beberapa industri non migas yang berskala besar ada di Kota Cirebon, seperti BAT sebagai produsen rokok putih yang berkualitas ekspor, dan juga PT Arida yang merupakan produsen jaring yang sampai ini telah memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga merajai pangsa ekspor dunia seperti, jepang, Timur Tengah, USA dan Eropa.

Sementara perusahaan lainnya yang berskala besar adalah bergerak di bidang pakan ternak, karoseri, mebel kayu dan bahan kimia. ditambah ratusan usaha kecil menengah ainnya. Kota Cirebon memang layak menjadi pusat kegiatan ekonomi. namun, sayangnya untuk perwujudan visinya saja masih sulit untuk diwujudkan.

Walau Kota Cirebon memiliki Pelabuhan laut sendiri, namun keterbatasan dan kesediaan sarana sebagai salah satu tempat keluar masuknya barang masih menjadi kendala yang harus dibenahi disana-sini. Fasilitas yang tersedia sekarang di pelabuhan tersebut belum memadai secara maksimal dan kalaupon ada belum dimampaatkan secara maksimal oleh pengelolahnya, sehingga tidaklah banyak kapal atau pun perusahaan yang mau memamfaatkannya, walau secara geografis kondisi Kota Cirebon di untungkan.

Jadi memang sangat disayangkan jika pelabuhan di Kota Cirebon itu tidak banyak memberikan kontribusi bagi kemajuan Kota Cirebon sendiri. Apalagi kalau kita nengok kebelakang di mana perairan Cirebon merupakan jalur perairam Internasional, dulu Pantai Cirebon pun banyak disinggahi saudagar-saudagar dan pelancong dari China, India dan Timur Tengah, sampai akhirnya terjadi akulturasi di tengah masyarakat Kota Cirebon, yang kemudian diabadikan dalam bentuk filosofi Kereta Kencana Paksi Naga Liman.

Lantas sebagai warga Kota Cirebon pun mempertanyakan kebijakan Pemerintah Kota Cirebon, sudah sejauh mana pemampaatan pelabuhan tersebut, lantas apakah peran Pelindo sebagai pengelola pelabuhan di ambil alih saja oleh Pemerintah Kota Cirebon?
yaa semoga siapapun pengelolahnya dapat membawa kemajuan pelabuhan ke arah yang lebih baik untuk menyedot devisa dan dijadikan pendapatan bagi Pemerintah Kota Cirebon. ( + V + )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tongkat Pramuka

3 Tokoh Wanita yang Berperan Dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia