KEPRAMUKAAN



I. PENDAHULUAN
Selama ini penggunaan istilah Gerakan Pramuka, Kepramukaan dan Pramuka, nampak masih digunakan secara tumpang tindih, sehingga terkesan mengaburan pengertian sebenarnya.
- Gerakan Pramuka, adalah nama organisasi pendidikan luar sekolah yang menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
- Kepramukaan, adalah nama kegiatan anggota Gerakan Pramuka.
- Pramuka, adalah anggota Gerakan Pramuka yang teridiri dari anggota muda peserta didik (Siaga, Penggalang, Penegak), anggota dewasa muda (Pandega)
Anggota Siaga usia 7 – 10 tahun,
Anggota Siaga yang tergabung dalam kesatuan yang berjumlah 5 sampai dengan 10 anggota Siaga disebut satu Barung.
Gabungan kesatuan 2 sampai dengan 4 Barung menjadi satu Perindukan.
Kecakapan Pramuka Siaga diperoleh melewati pengujian Syarat Kecakapan Umum (SKU), dengan jenjang kenaikan sebagai berikut: (1) Siaga Mula; (2) Siaga Bantu; (3) Siaga Tata.
Anggota Penggalang usia 11 – 15 tahun,
Anggota Penggalang yang tergabung dalam satu kesatuan yang berjumlah 5 sampai dengan 10 anggota Penggalang menjadi satu kesatuan disebut satu Regu.
Kumpulan 2 sampai dengan 4 Regu menjadi satu disebut satu Pasukan.
Kecakapan Pramuka Penggalang diperoleh melewati pengujian Syarat Kecakapan Umum (SKU), dengan jenjang kenaikan sebagai berikut: (1) Penggalang Ramu; (2) Penggalang Rakit; (3) Penggalang Terap.
Anggota Penegak usia 16 – 20 tahun,
Anggota Penegak yang tergabung dalam satu kesatuan yang berjumlah 5 sampai dengan 10 anggota Penegak menjadi satu kesatuan disebut satu Sangga.
Kumpulan 2 sampai dengan 4 Sangga menjadi satu disebut satu Ambalan.
Kecakapan Pramuka Penggalang diperoleh melewati pengujian Syarat Kecakapan Umum (SKU), dengan jenjang kenaikan sebagai berikut: (1) Penegak Tamu; (2) Anggota Penegak; (3) Penegak Bantara; (4) Penegak Laksana.
Anggota Pandega usia 21 – 25 tahun,
Anggota Pandega yang tergabung dalam satu kelompok kerja dengan jumlah yang tidak dibatasi disebut satu Reka.
Kumpulan 2 sampai dengan 4 Reka atau lebih menjadi satu disebut satu Racana.
Kecakapan Pramuka Pandega diperoleh melewati pengujian Syarat Kecakapan Umum (SKU), dengan jenjang kenaikan sebagai berikut: (1) Pandega Tamu; (2) Anggota Pandega; (3) Pandega – atau sering mereka menyebutnya dengan Pandegatama.

Anggota Dewasa.
Pembina Pramuka adalah orang dewasa usia 26 tahun ke atas yang dengan sukarela membaktikan dirinya untuk mendidik anggota muda dan anggota dewasa muda Pramuka, untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Pembina Pramuka diwajibkan mengikuti Kursus Pembina Pramuka, yang memiliki dua jenjang pendidikan yakni: Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), dan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML). Setelah selesai mengikuti apabila Pembina tersebut aktif paling sedikit 6 bulan, maka Kwartir Cabang akan memberikan pita dan selendang mahir, sebagai tanda kesanggupan untuk membina sepanjang hidupnya.
Pelatih Pembina Pramuka, adalah “Pembina Pramuka” yang memenuhi persyaratan melatih (telah mengikuti Kursus Pelatih) dan memiliki pengabdian tambahan karena memiliki keahlian untuk melatih Pembina Pramuka. Untuk menjadi Pelatih Pembina Pramuka ada dua jenjang pendidikan yakni: Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar, dan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan.
Andalan Gerakan Pramuka, adalah orang yang dapat diandalkan oleh Gerakan Pramuka, karena (1) memiliki kesanggupan untuk memajukan Gerakan Pramuka/ tidak mencari hidup dalam Gerakan Pramuka. (2) memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi tentang kepramukaan dan Gerakan Pramuka atau memiliki akses untuk bisa menjamin kelangsungan hidup Gerakan Pramuka. (3) Perilakunya mencerminkan seorang Pramuka, dan dapat diteladani.
Anggota Majelis Pembimbing, adalah orang yang ditunjuk oleh organisasi Gerakan Pramuka karena diyakini dapat memajukan Gerakan Pramuka.


II. KEPRAMUKAAN
1. Kepramukaan sebagaimana yang dikatakan oleh Baden Powell: “Scouting, is not a science to be solemnly studied, nor it is not a collection of doctrines and texts. No. It is jolly game game in the out of doors, where boy-men and boys can go adventuring together as older and younger brother, picking up health and happines, handcraft and helpfulness.

2. Kepramukaan ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, ahklak dan budi pekerti luhur.

3. Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang menggunakan out door activity / kegiatan di alam terbuka dengan harapan kegiatan kepramukaan akan mempunyai dua nilai, yaitu :
a. Nilai formal, atau nilai pendidikannya yaitu pembentukan watak ( character building ).
b. Nilai materiil, yaitu nilai kegunaan praktisnya.

4. Kepramukaan berfungsi, bagi :
a. Peserta didik, sebagai permainan (game) yang menarik menyenangkan dan menantang.
b. Pembina Pramuka/Anggota Pramuka dewasa, sebagai pengabdian (karya bakti).
c. Masyarakat, sebagai alat pembinaan dan pengembangan generasi muda.

5. Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan sekolah dan pendidikan dalam keluarga, mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi oleh kedua lingkungan pendidikan, kepramukaan mengembangkan pengetahuan minat serta bakat yang dimiliki peserta didik.

6. Kepramukaan sebagai proses pendidikan sepanjang hayat menggunakan tata cara rekreatif dan edukatif dalam mencapai sasaran dan tujuannya. Kegiatan harus dirasakan oleh peserta didik sebagai suatu yang menyenangkan, menarik, menantang dan tidak menjemukan, sehingga diharapkan pada peserta didik akan berkembang kemantapan mental, fisik, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, rasa sosial, spiritual dan emosionalnya.

7. Sifat kepramukaan :
 Nasional : Penyelenggaraan kepramukaan untuk kepentingan nasional/bangsa.
 Internasional : dalam kepramukaan dikembangkan rasa bersaudara dengan sesama Pramuka di dunia, dengan sasaran akhir terciptanya perdamaian dunia.
 Universal : semua Organisasi Pramuka di dunia menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang merupakan ciri khasnya.

8. Kepramukaan dalam kegiatan haruslah memperhatikan 3 pilar kepramukaan ialah :
a. modern : selalu mengikuti perkembangan
b. asas manfaat : kegiatan yang memperhatikan manfaatnya bagi peserta didik.
c. asas taat pada kode kehormatan, sehingga akan dapat mengembangkan watak/karekternya.


9. Dalam kegiatan kepramukaan selalu terjalin 5 (lima) unsur terpadu, ialah :
a. Prinsip Dasar Kepramukaan
b. Metode Kepramukaan
c. Kode Kehormatan Pramuka
d. Motto Gerakan Pramuka
e. Kiasan Dasar Kepramukaan


III. PENUTUP
Untuk menyusun kegiatan kepramukaan para Pembina Pramuka hendaknya mamahami dengan sungguh-sungguh apa dan bagaimana kepramukaan itu dan memahami pula apa yang diinginkan para peserta didik sehingga akan terjadi proses pendidikan yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.


KEPUSTAKAAN
1. AD & ART GERAKAN PRAMUKA (Kepres RI No. 34 Th 1999, dan Kep Ka. Kwarnas No.107 Tahun 1999), Kwarnas. Jakarta, 1999.
2. Mutahar, HS. BACK TO BASIC. Kwarnas. Jakarta.
3. De Porter, Bobby - & Mike Hemacki. QUANTUM LEARNING
4. Goleman, Daniel. KECERDASAN EMOSI UNTUK MENCAPAI PUNCAK PRESTASI. Gramedia = Pustaka Utama. Jakarta, 1999.
5. SCOUTING AN EDUCATIONAL SYSTEM. WSB. Geneva.
6. PENDIDIKAN NILAI GERAKAN PRAMUKA. Kwarnas. Jakarta, 1999
7. Materi KMD 2010 Lemdikacab Kota Cirebon

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tongkat Pramuka

3 Tokoh Wanita yang Berperan Dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia