Tradisi Damar Malam di Bulan Ramadhan
TRADISI menyalakan damar malam,
sejenis obor yang terbuat dari bilahan bambu, menjelang ibadah puasa
berakhir hingga kini masih dilakukan sebagian masyarakat Cirebon.
Tradisi yang biasa disebut malam selikuran itu dilaksanakan setiap malam
ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan atau menandai hari ke-21 puasa.
Menurut
kalangan kerabat keraton di Kompleks Makam Sunan Gunungjati menuturkan,
dari riwayatnya, tradisi itu untuk menyambut datangnya malam Lailatur
Qodar, yang akan turun pada tanggal ganjil. Karenanya, damar malam
dinyalakan hanya pada tanggal ganjil dan biasanya setelah dinyalakan
akan diletakkan pada sudut rumah atau sudut halaman rumah.
Sedangkan
untuk mendapatkan damar malam, biasanya masyarakat dapat memperoleh dari
para penjual bunga yang ada di pasar-pasar di sekitar Cirebon.
Komentar