Revitalisasi Gerakan Pramuka untuk membangun Karakter Bangsa
Pemerintah berencana merevitalisasi gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) yang saat ini sudah tidak lagi populer. Revitalisasi itu supaya nantinya gerakan Pramuka kembali hidup dan diminati oleh kalangan pelajar atau masyarakat.
“Memang ada persoalan-persoalan di Pramuka yang harus kita benahi, yaitu pada tingkat penguatan organisasi, tampilannya supaya lebih seksi, lebih menarik bagi anak muda,” kata Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng.
Hal itu dikatakan dia usai mengikuti rapat mengenai ‘Revitalisasi gerakan Pramuka untuk pembangunan karakter bangsa’ di Istana Wakil Presiden, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (16/6/2010).
Menurut Andi, saat ini para pemuda lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan outdoor seperti olahraga ekstrem, rafting, outbond dan sebagainya. Padahal itu adalah kegiatan-kegiatan yang sejatinya ada di dalam kepramukaan.
Andi mengatakan, untuk merevitalisasi gerakan Pramuka itu, pemerintah akan melakukan beberapa langkah. Misalnya pemerintah akan mengadakan training bagi para pelatih-pelatih kepramukaan. Nantinya, para pelatih tersebut akan diterjunkan ke tiap gugus depan (gudep), yang saat ini berjumlah 270 ribu di seluruh Indonesia.
“Sekarang ini 90 persen dari gudep pramuka itu ada di sekolahan-sekolahan. Nah, ini kita mulai untuk training for trainers, action plan yang jelas supaya pramuka ini betul-betul kembali direvitalisasi dan menjadi menarik kembali, menjadi salah satu pilihan utama bagi orang-orang muda untuk mengaktualisasikan dirinya,” mantan kandidat Ketua Umum Partai Demokrat ini.
Selain itu, lanjut Andi, ia akan berusaha membujuk para tokoh-tokoh masyarakat yang dulu bergelut dengan Pramuka kini menjadi orang sukses. Hal ini untuk memperlihatkan kepada kalangan yang potensial mengikuti kegiatan itu supaya lebih bersemangat.
Andi merasa, gerakan Pramuka sangat luar biasa karena mengajarkan nilai-nilai yang bagus bagi anggotanya. Para pejabat yang ikut dalam rapat, antara lain Wapres Boediono, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Agama Suryadharma Ali, serta Menteri Keuangan Agus Martowardojo, saling mengenang mengenai kegiatan Pramuka yang pernah diikuti semasa sekolah.
“Misalnya dulu waktu pramuka punya buku saku, lalu kemudian tiap hari di buku saku menulis hal baik apa yang sudah aku lakukan hari ini? Karena harus berbaik kepada setiap manusia. Harus siap membantu orang tua, sesama, dan sebagainya coba liat Dasa Dharma Pramuka, luar biasa kan?” cetus mantan Juru Bicara Kepresidenan ini.
Namun, ketika ditanya apakah masih hafal Dasa Dharma Pramuka itu, Andi tidak menyebutkan dan hanya tertawa saja. Menurutnya, bukan masalah hafal atau tidak melainkan bagaimana mengimplementasikan janji tersebut dalam kegiatan Pramuka dan kehidupan sehari-hari.
“Ha ha ha. Sudah lama itu Dasa Dharma dan segala macam. Tapi mari kita lihat ini nilai-nilai yang semua harus kita semua harus kita…, bukan untuk menghafal tapi bagaimana mengimplementasikan bersama dalam berbagai macam kegiatan kepramukaan,” tutup Andi.
Komentar